Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Sebuah Hutan, Seorang Wanita Tua, dan Sebuah Rahasia.

Cerita ini saya tulis tanpa persiapan sama sekali. Saya bahkan Tidak memikirkan jalan ceritanya dari awal. Saya tulis apa yang ada di pikiran saya. Saya hanya membiarkan imajinasi mengalir. Jadi kalo alurnya gak jelas dan berantakan mohon dimaklumin. Saya juga gak nyangka bakal sebanyak 1386 kata, tapi mau gimana lagi. Jadi ya mohon maaf jika cerita ini memiliki banyak kekurangan. _____________________________________ Seorang anak terlihat mengumpulkan ranting ranting kayu di tengah hutan yang cukup lebat. Ia memunguti setiap ranting yang ada disana karena disuruh oleh neneknya agar kayu itu dijadikan kayu bakar. Hutan tempat ia memungut ranting itu terletak sangat jauh dari desa tempat Tera tinggal. Hutan ini sangat terpencil karena tak ada satupun bangunan yang terletak dekat hutan ini. Hutan ini terlihat seperti hutan mati karena sangat jara g manusia datang kesini. Para hewan pun jara g terlihat. Tera memilih hutan ini sebagai tempat untuk mencari ranting ranting karena di ...

Deiforn(novel): Sinopsis

Irene Crosby diberitahu oleh orangtuanya bahwa neneknya telah tiada. Ia pun pergi ke rumah neneknya untuk melepas kepergiannya. Sehari setelah pemakaman neneknya ia berjalan jalan di sekitar rumahnya neneknya yang berupa hutan lebat. Tanpa ia sadari ia telah memasuki dunia yang bernama Deiforn. Darisanalah petualangannya di mulai. Ia bertemu dengan berbagai makhluk aneh yang belum pernah ia temui sebelumnya. Namun bangsa Ranriel telah merencanakan untuk mengusai Deiforn dan agar seluruh makhluk di dalamnya patuh terhadapnya. Tanpa Irene sadari ia merupakan kunci untuk bangsa Ranriel agar mencapai tujuannya. Kedatangannya ke dunia itu dapat membawa kehancuran dan kedamaian di Deiforn. Akankah kedatangannya membawa kedamaian? Atau membawa kehancuran? Itu semua tergantung dirinya sendiri

Deiforn (prolog)

Di suatu lorong yang temaram, suatu makhluk berjalan dengan langkah yang kuat. Di sisi kanan dan kiri lorong merupakan bebatuan yang ditempeli obor sebagai penerangannya. Makhluk tersebut terus berjalan menyusuri lorong yang panjang. Makhluk tersebut perawakannya aneh sekali. Kepalanya seperti seekor kerbau dengan hidung seperti babi ditambah dengan matanya yang seperti kucing bersinar terang di lorong tersebut. Badannya seperti manusia dengan dihiasi otot-otot yang kekar. Kaki dan tangannya seperti seekor kera. Makhluk tersebut berjalan dengan pandangan lurus. Ia terus berjalan dengan angkuh sampai ia sampai di ujung lorong yang merupakan sebuah ruangan. Ruangan tersebut cukup luas. Di dinding ruangan terdapat beberapa lukisan yang mengerikan  yang didominasi berwarna merah. Beberapa obor ditempeli di dinding ruangan yang merupakan batuan sebagai penerangan. Di dalam ruangan tersebut terdapat juga beberapa perabotan aneh yang terbuat dari batu. Bau busuk mengua...

Deiforn (1.kematian sang nenek)

Petir menari-nari di langit senja yang mendung, sang mentari bersembunyi di balik awan kelabu. Langit mengeluarkan tangisannya membasahi seluruh permukaan bumi. Bau tanah basah menguar kuat menusuk indra penciuman. Di tengah riuhnya hujan seorang gadis berdiri menunggu jemputan orang tuannya dengan dinaungi atap sekolah. Sekolahnya sudah sepi karena jam pulang sekolah sudah lama berlalu, hanya ada beberapa siswa saja yang masih menunggu jemputan. Langit semakin gelap dan hujan bertambah deras. Gadis tersebut masih setia menunggu jemputan orang tuanya. Penampilan gadis tersebut cukup menarik. Rambutnya yang sebahu berwarna hitam. Ia cukup tinggi dan berkulit putih pucat. Wajah terpahat sempurna, matanya berwarna biru memancarkan pesona yang kuat dengan dihiasi alis yang tebal. Hidungnya mancung dan bibirnya tipis. Ia bernama Irene Crosby seorang gadis cerdas dan juga keras kepala sehingga ia kerap kali menyusahkan orang disekitarnya. Namun terlepas dari keras kepalanya itu ia me...

Deiforn (2.warisan sang nenek dan kalung misterius)

Keempat orang tersebut serempak menoleh ke asal suara tersebut masih dengan posisi tadi. Para orang tua yang melihat hal tersebut langsung melotot marah. Melihat kemarahan para orang tua membuat Jake, Erina, Irene langsung kembali duduk. Para orang tua itu terdiri dari kedua orang tua Irene, kedua orang tua Jake dan Peter, dan ibu Erina. Sedangkan ayah Erina telah meninggal 2 tahun lalu. "Kalian ingin menganiaya Peter?" Ucap Marisa dengan nada marah. "Tidak bu, tadi kami hanya bercanda saja. Iya kan Peter?" Ucap Irene menyakinkan ibunya dengan meminta bantuan Peter. "Bercanda apa. Kalian bertiga tadi benar-benar ingin menhajar aku." Ucap Peter dengan penuh emosi. "Kalian kan sepupu kalian tidak boleh saling menyakiti." Ucap Edwin Ayah dari Peter dan Jake. Merasa tak ingin dinasihati, Erina mengalihkan topik pertanyaan dengan lihai. "Oh iya mana warisan yang kalian bicarakan tadi?" Ucap Erina dengan mata berbinar. "Oh ...