Deiforn (prolog)
Di suatu lorong yang temaram, suatu makhluk berjalan dengan langkah yang kuat.
Di sisi kanan dan kiri lorong merupakan bebatuan yang ditempeli obor sebagai penerangannya.
Makhluk tersebut terus berjalan menyusuri lorong yang panjang.
Makhluk tersebut perawakannya aneh sekali.
Kepalanya seperti seekor kerbau dengan hidung seperti babi ditambah dengan matanya yang seperti kucing bersinar terang di lorong tersebut.
Badannya seperti manusia dengan dihiasi otot-otot yang kekar. Kaki dan tangannya seperti seekor kera.
Makhluk tersebut berjalan dengan pandangan lurus. Ia terus berjalan dengan angkuh sampai ia sampai di ujung lorong yang merupakan sebuah ruangan.
Ruangan tersebut cukup luas. Di dinding ruangan terdapat beberapa lukisan yang mengerikan yang didominasi berwarna merah.
Beberapa obor ditempeli di dinding ruangan yang merupakan batuan sebagai penerangan.
Di dalam ruangan tersebut terdapat juga beberapa perabotan aneh yang terbuat dari batu.
Bau busuk menguar kuat dari ruangan tersebut.
Di ujung ruangan tersebut terdapat seorang makhluk yang berperawakan sama.
Ia duduk di kursi yang terbuat dari batu. Di kanan dan kirinya terdapat obor.
Ia duduk sambil menumpukkan kaki kanannya di atas kaki kirinya. Dari dalam makhluk tersbut terpancar aura kekuasaan yang dapat memengaruhi siapapun
Dialah Lenar sang pemimpin bangsa Ranriel yang merupakan salah satu bangsa paling ditakuti karena kekuatan dan kekejamanya.
Sosok yang tadi berjalan di lorong membungkukan badannya kepada lenar, keangkuhannya telah sirna.
"Ada apa?" Tanya Lenar.
" ada yang ingin saya laporkan yang mulia."
"Apa yang ingin kau laporkan?" Tanya Lenar dengan suara dingin.
"Yang mulai Lenar, mengenai Auop, itu akan terjadi satu bulan lagi dan aku sudah mempersiapkan rencana kita." Ucap Sosok itu
Auop merupakan cahaya seperti aurora namun auop jauh lebih indah dan jangkaun pun sangat luas.
"Bagus Dirax bagaimana tentang hal-hal yang diperlukan untuk melakukan rencana kita?" Tanya lenar dengan wajah senang namun terlihat angkuh.
"Semua lokasinya sudah kita ketahui namun hanya satu yang masih misterius." Ucap sosok bernama Dirax tersebut.
"Apa itu?" Tanya Lenar memandang serius kepada Dirax
"Salah satu yang paling penting yang menjadi jantung patung Antforn. Bahkan nama dan bentuknya tidak diketahui." Lapor Dirax.
"Sudah kuduga, namun ada suatu hal yang dapat kita jadikan kunci untuk menemukan jantung tersebut." Ucap Lenar terlihat berpikir.
"Apa itu yang mulia?" Tanya Dirax tak mengerti.
Lenar memerbaiki posisi duduknya, kaki kanannya ia turunkan dan kepala bertopang kepada tangan kirinya lalu berkata
"Ada sebuah ramalan yang menyatakan bahwa kunci untuk menemukan jantung tersebut ada pada seorang gadis."
"Seorang gadis?" Tanya Dirax dengan raut wajah tak mengerti.
"Ya seorang gadis yang datang dari dunia yang tak kita kenal sebelumnya." Jelas Lenar dengan senyum misterius di wajahnya.
"Lalu dimana gadis itu berada yang mulia?"
"Sampai sekarang aku belum megetahuinya, jadi kita tunggu saja sampai ia muncul." Ucap Lenar
"Lalu bagaimana dengan yang lainnya?" Tanya Lenar.
"Seperti yang sudah saya saya katakan tadi semuanya sudah ditemukan dan yang memiliki lokasi terdekat adalah sungai Luper." Ucap Dirax
Lenar kemudian berdiri dan berjalan menuju Dirax yang masih berlutut memberi hormat.
"Berdirilah!" Titah Lenar
Dirax pun bangun dan berdiri tepat di depan Lenar.
"Jangan sampai rencana kita bocor kepada bangsa Narmos. Aku mengandalkanmu Dirax."
Ucap Lenar sambil menepuk bahu Dirax beberapa kali.
"Baik yang mulia." Jawab Dirax
"Akan sangat merepotkan sekali jika mereka tahu."
Bangsa Narmos juga merupakan salah satu bangsa terkuat dan mampu menandingi kekuatan bangsa Ranriel
Jika ada bangsa yang mampu menghentikan rencana bangsa Ranriel, bangsa Narmos lah yang bisa.
"Baik yang mulia." Ucap Dirax dengan sopan.
"Kalau begitu sekarang bawa pasukanmu pergi ke Sungai Luper." Perintah Lenar
"Baik yang mulai akan kami laksanakan." Ucap Dirax menerima perintah.
Dirax pun mundur beberapa langkah dan membungkukkan badannya kepada Lenar.
Kemudian ia berjalan keluar dari ruangan itu menuju lorong yang temaram meninggalkan Lenar sendirian.
Lenar yang sendirian di ruangan itu berjalan ke salah satu dinding tempat suatu lukisan berada.
Dalam lukisan tersebut tergambar suatu patung berbentuk seperti bangsa ranriel yang mengeluarkan cahaya indah.
"Aku sudah memersiapkan rencana ini lama sekali. Aku tak boleh gagal. Tak ada suatu orang pun yang bisa mencegahku." Ucap Lenar disertai dengan senyum misterius sambil memandang lukisan tersebut.
Matanya yang seperti mata kucing bersinar di temaramnya cahaya, memancarkan tekadnya.
Di sisi kanan dan kiri lorong merupakan bebatuan yang ditempeli obor sebagai penerangannya.
Makhluk tersebut terus berjalan menyusuri lorong yang panjang.
Makhluk tersebut perawakannya aneh sekali.
Kepalanya seperti seekor kerbau dengan hidung seperti babi ditambah dengan matanya yang seperti kucing bersinar terang di lorong tersebut.
Badannya seperti manusia dengan dihiasi otot-otot yang kekar. Kaki dan tangannya seperti seekor kera.
Makhluk tersebut berjalan dengan pandangan lurus. Ia terus berjalan dengan angkuh sampai ia sampai di ujung lorong yang merupakan sebuah ruangan.
Ruangan tersebut cukup luas. Di dinding ruangan terdapat beberapa lukisan yang mengerikan yang didominasi berwarna merah.
Beberapa obor ditempeli di dinding ruangan yang merupakan batuan sebagai penerangan.
Di dalam ruangan tersebut terdapat juga beberapa perabotan aneh yang terbuat dari batu.
Bau busuk menguar kuat dari ruangan tersebut.
Di ujung ruangan tersebut terdapat seorang makhluk yang berperawakan sama.
Ia duduk di kursi yang terbuat dari batu. Di kanan dan kirinya terdapat obor.
Ia duduk sambil menumpukkan kaki kanannya di atas kaki kirinya. Dari dalam makhluk tersbut terpancar aura kekuasaan yang dapat memengaruhi siapapun
Dialah Lenar sang pemimpin bangsa Ranriel yang merupakan salah satu bangsa paling ditakuti karena kekuatan dan kekejamanya.
Sosok yang tadi berjalan di lorong membungkukan badannya kepada lenar, keangkuhannya telah sirna.
"Ada apa?" Tanya Lenar.
" ada yang ingin saya laporkan yang mulia."
"Apa yang ingin kau laporkan?" Tanya Lenar dengan suara dingin.
"Yang mulai Lenar, mengenai Auop, itu akan terjadi satu bulan lagi dan aku sudah mempersiapkan rencana kita." Ucap Sosok itu
Auop merupakan cahaya seperti aurora namun auop jauh lebih indah dan jangkaun pun sangat luas.
"Bagus Dirax bagaimana tentang hal-hal yang diperlukan untuk melakukan rencana kita?" Tanya lenar dengan wajah senang namun terlihat angkuh.
"Semua lokasinya sudah kita ketahui namun hanya satu yang masih misterius." Ucap sosok bernama Dirax tersebut.
"Apa itu?" Tanya Lenar memandang serius kepada Dirax
"Salah satu yang paling penting yang menjadi jantung patung Antforn. Bahkan nama dan bentuknya tidak diketahui." Lapor Dirax.
"Sudah kuduga, namun ada suatu hal yang dapat kita jadikan kunci untuk menemukan jantung tersebut." Ucap Lenar terlihat berpikir.
"Apa itu yang mulia?" Tanya Dirax tak mengerti.
Lenar memerbaiki posisi duduknya, kaki kanannya ia turunkan dan kepala bertopang kepada tangan kirinya lalu berkata
"Ada sebuah ramalan yang menyatakan bahwa kunci untuk menemukan jantung tersebut ada pada seorang gadis."
"Seorang gadis?" Tanya Dirax dengan raut wajah tak mengerti.
"Ya seorang gadis yang datang dari dunia yang tak kita kenal sebelumnya." Jelas Lenar dengan senyum misterius di wajahnya.
"Lalu dimana gadis itu berada yang mulia?"
"Sampai sekarang aku belum megetahuinya, jadi kita tunggu saja sampai ia muncul." Ucap Lenar
"Lalu bagaimana dengan yang lainnya?" Tanya Lenar.
"Seperti yang sudah saya saya katakan tadi semuanya sudah ditemukan dan yang memiliki lokasi terdekat adalah sungai Luper." Ucap Dirax
Lenar kemudian berdiri dan berjalan menuju Dirax yang masih berlutut memberi hormat.
"Berdirilah!" Titah Lenar
Dirax pun bangun dan berdiri tepat di depan Lenar.
"Jangan sampai rencana kita bocor kepada bangsa Narmos. Aku mengandalkanmu Dirax."
Ucap Lenar sambil menepuk bahu Dirax beberapa kali.
"Baik yang mulia." Jawab Dirax
"Akan sangat merepotkan sekali jika mereka tahu."
Bangsa Narmos juga merupakan salah satu bangsa terkuat dan mampu menandingi kekuatan bangsa Ranriel
Jika ada bangsa yang mampu menghentikan rencana bangsa Ranriel, bangsa Narmos lah yang bisa.
"Baik yang mulia." Ucap Dirax dengan sopan.
"Kalau begitu sekarang bawa pasukanmu pergi ke Sungai Luper." Perintah Lenar
"Baik yang mulai akan kami laksanakan." Ucap Dirax menerima perintah.
Dirax pun mundur beberapa langkah dan membungkukkan badannya kepada Lenar.
Kemudian ia berjalan keluar dari ruangan itu menuju lorong yang temaram meninggalkan Lenar sendirian.
Lenar yang sendirian di ruangan itu berjalan ke salah satu dinding tempat suatu lukisan berada.
Dalam lukisan tersebut tergambar suatu patung berbentuk seperti bangsa ranriel yang mengeluarkan cahaya indah.
"Aku sudah memersiapkan rencana ini lama sekali. Aku tak boleh gagal. Tak ada suatu orang pun yang bisa mencegahku." Ucap Lenar disertai dengan senyum misterius sambil memandang lukisan tersebut.
Matanya yang seperti mata kucing bersinar di temaramnya cahaya, memancarkan tekadnya.
Komentar
Posting Komentar