Asal mula dipakainya obor dalam olimpiade
Orang-orang berbisik di belakangku mengenai Obor Misterius yang ditemukan oleh seorang penduduk desa. Jadi singkat cerita ada seorang warga yang menemukan obor misterius saat ia mencari kayu di hutan, lalu dimulai berteriak di tengah khalayak ramai bahwa dialah penemu obor yang tak bisa mati. Ia berbicara dengan angkuhnya.
Bahkan yang paling mengesalkan, dariyang kudengar hal itu mendapat perhatian dari raja. Raja terlihat tertarik dengan hal itu, membuatku bingung mengapa orang sepenting seperti raja tertarik kepada hal murahan seperti itu. Karena kesal aku pun meninggalkan tempat itu, meniggalkan orang-orang yang bergosip mengenai obor itu dan menuju lapangan desa untuk memersiapkan olimpiade yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
Olimpiade ini sangat besar, diikuti oleh banyak kerajaan besar. Aku sebagai salah satu panitia dari olimpiade besar tersebut patut berbangga. Aku telah sampai di lapangan desa. Disana orang-orang yang juga panitia sedang memersiapkan untuk olimpiade tersebut. Seperti membangun panggung untuk pembukaan dan membangun sarana untuk arena olahraga.
"Hei Eury kesini sebentar." Panggil seseorang yang memanggil potongan namaku. Namaku sendiri adalah Caeury. Aku pun menoleh ke asal suara dan menemukan trinras yang juga panitia olimpiade ini. Aku pun segera menghampirinya.
Trimras sendiri merupakan seorang pria yang cukup menarik bagi wanita. Dengan rambut pirangnya, matanya yang biru, hidungnya yang mancung dan postur tubuhnya yang bagus mampu menarik hati wanita.
"Ada apa." Ucapku setelah berada di depan trinras.
"Bantu aku memasang ini." Ucap Trinras. Aku memerhatikan apa yang sedang ia lakukan, ia sedang membuat tempat panahan. Panahan merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade ini. Aku pun segera membantunya.
"Hei Caeury kau pasti sudah mendengar tentang seorang penduduk desa kita yang menemukan obor misterius." Ucap Trinras memulai pembicaraan dengan raut wajah serius. Mata birunya memancarkan cahaya matahari yang menyilaukan mataku. Aku sebenarnya tak suka dengan topik pembicaraan ini tapi melihat seriusnya wajah trinras jelas aku tak punya pilihan lain.
"Dengan seluruh penduduk desa membicarakan itu, tak mungkin aku belum mendengarnya." Ucap seraya mengikatkan papan ke salah satu tongkat.
"Kau tahu, katanya raja memutuskan untuk menggunakan obor itu untuk menyalakan api sebagai tanda dimulainya olimpiade ini." Aku terbengong mendengar ucapan Trinras. Maksudku kau pasti tidak akan percaya mengetahui bahwa hal seremeh itu akan dijadikan sebagai tanda dimulainya olimpiade.
Asal tahu saja, pembukaan olimpiade itu harus dilakukan dengan meluncurkan para anak panah yang dibakar ke langit seperti yang sudah-sudah. Apa raja sudah gila pembukaan olimpiade dengan menyalakan obor tersebut sebagai dimulainya olimpiade. Jelas meluncurkan anak panah yang terbakar ke langit jau lebih keren.
Hal yang terjadi selanjutnya sangat tidak penting yang tidak akan kuceritakan secara jelas. Perbincangan setelah itu hanya mengenai obor mengesalkan tersebut. Hari itu aku pun lulang untuk beristirahat. Persiapan untuk olimpiade dan pembukaannya sudah siap seluruhnya. Sekarang tinggal menghitung hari untuk pembukaan olimpiade.
________
Suara lonceng berdentang dengan keras. Para raja dari seluruh kerajaan yang mengikuti olimpiade ini telah datang dan mereka sekarang duduk di tempat paling atas di stadion ini.
Ada kelima raja yang sudah datang. Raja Noriso dari Negeri Siant, negeri tempat kami berada. Raja Rixton dari negeri Belao, sebuah negeri yang sangat makmur di sebelah utara negeri Siant. Raja Tarnoe dari negeri Taforn, sebuah negeri di barat negeri Siant yang bercuaca panas dengan banyak gurun. Raja Ranfar dari negeri Tarcarme, negeri di sebelah timur negeri siant yang memiliki banyak hutan. Raja Clymas dari negeri Roio, negeri di sebelah tenggara negeri siant yang memiliki kekayaan sangat melimpah sekali dan juga tanah yang subur.
Aku duduk di bangku stadion dengan Trinras disampingku. Kami sebentar lagi akan menyaksikan pembukaan olimpiade yang akan diawali dengan penyalaan api dari obor misterius yang ditemukan oleh penduduk desaku. Menyebalkan sekali. Parahnya lagi dia yang akan membawa obor itu sebagai suatu kehormatan karena telah menemukannya.
Disamping Trinras terlihat bersemangat sekali menyaksikan penyalaan api tersebut. Setali tiga uang dengan penonton lainnya. Tapi tidak denganku, aku lebih menyukai peluncuran anak panah yang terbakar ke langit. Aku sudah menganggap momen itu sebagai momen yang sangat sakral. Tapi momen itu telah digantikan dengan penyalaan api oleh obor misterius yang baru ditemukan itu.
Setelah beberapa menunggu akhirnya saat yang ditunggu oleh semua orang(kecuali diriku) tiba. Terlihat seorang laki-laki paruh baya denga tubuh sedikit bungkuk. Rambutnya putih dengan mata cekung yang membuatnya tampak aneh. Di tangannya terdapat obor yang ia temukan. Obornya itu berbentuk silender dengan menyempit di bagian bawahnya.
Orang itu berjalan dengan angkuhnya di tengah stadion, ia bangga mendapatkan perhatian semua orang. Ia senang sekali dianggap hebat oleh orang-orang karena menemukan obor tersebut,terutama dari para raja. Ia bangga seakan-akan ia telah mengubah sejarah ke arah yang lebih baik. Seakan-akan juga ia sebagai pelopor hal yang besar. Aku benci sekali hal seperti itu.
Orang itu sekarang sudah berada tepat di depan tempat penyalaan ali tersebut. Ia pun segera mengarahkan obor itu ke tempat penyalaan dengan hati-hati dengan tangan yang gemetar, mungkin karena usianya. Namun naas obor itu terpeleset dari tangannya dan jatuh didepan tempat penyalaan api tersebut, membuat tempat penyalaan api tersebut terbakar hebat.
Orang-orang yang meyaksikan itu panik mereka melarikan diri keluar dari stadion termasuk diriku. Para raja juga terlihat panik diselamatkan oleh para pengawalnya. Api merambat melalui barang-barang dan perlahan mulai membakar stadion. Para penonton hanya bisa menyaksikan saja dari luar dengan pandangan tak percaya.
Hancur sudah olimpiade yang besar ini hanya karena obor misterius yang membakar semuanya. Para raja pun meratap tak percaya meyaksikan semua itu. Lalu tiba-tiba saja orang yang menemukan obor maju ke depan dan bersiap berbicara.
"Hal ini pasti disebabkan karena ada orang yang tak suka dengan ini." Ucap orang itu dengan lantang membuat mataku membuka lebar. Enak saja dia berbicara. Ia berbicara seolah-olah memamng karena hal itu yang mana tak mungkin terjadi.
"Dan orang yang tak suka itu pasti dia." Ucap orang itu dengan angkuh seraya menunjukkan jari telunjuknya ke arah ku. Enak saja aku disalahkan hanya karena tak suka saja. Para penonton pun segera menatap ke arahku. Bahkan para raja juga menatapku dengan pandangan kesal. Semua ini karena orang itu.
"Tangkap dia dan masukkan ia ke penjara." Ucap Raja Noriso memerintahkan pasukan untuk menangkapku, membuatku kaget bukan main. Para pengawal pun segera menangkapku dan menyeretku ke arah penjara. Sunggul sial nasibku, ini semua karena orang itu. Ingatkan saja diriku, jika bertemu kembali dengan orang itu aku harus memberinya pelajaran.
________
Setelah semua itu, Caeury dipenjar seumur hidupnya tanpa bisa membalaskan dendam kepada orang yang menemukan obor itu. Nama orang yang menemukan obor itu sampai sekarang belum diketahui. Selanjutnya olimpiade tersebut terus dilanjutkan, lalu pada suatu saat olimpiade tersebut dinamakan Asian Games dengan Negeri Siant yang berubah nama menjadi negeri India. Begitu juga yang lainnya negeri belao menjadi China, negeri Taforn menjadi negara Saudi Arabia dan negara lainnya, serat negeri Roio menjadi negara Indonesia.
Bahkan yang paling mengesalkan, dariyang kudengar hal itu mendapat perhatian dari raja. Raja terlihat tertarik dengan hal itu, membuatku bingung mengapa orang sepenting seperti raja tertarik kepada hal murahan seperti itu. Karena kesal aku pun meninggalkan tempat itu, meniggalkan orang-orang yang bergosip mengenai obor itu dan menuju lapangan desa untuk memersiapkan olimpiade yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
Olimpiade ini sangat besar, diikuti oleh banyak kerajaan besar. Aku sebagai salah satu panitia dari olimpiade besar tersebut patut berbangga. Aku telah sampai di lapangan desa. Disana orang-orang yang juga panitia sedang memersiapkan untuk olimpiade tersebut. Seperti membangun panggung untuk pembukaan dan membangun sarana untuk arena olahraga.
"Hei Eury kesini sebentar." Panggil seseorang yang memanggil potongan namaku. Namaku sendiri adalah Caeury. Aku pun menoleh ke asal suara dan menemukan trinras yang juga panitia olimpiade ini. Aku pun segera menghampirinya.
Trimras sendiri merupakan seorang pria yang cukup menarik bagi wanita. Dengan rambut pirangnya, matanya yang biru, hidungnya yang mancung dan postur tubuhnya yang bagus mampu menarik hati wanita.
"Ada apa." Ucapku setelah berada di depan trinras.
"Bantu aku memasang ini." Ucap Trinras. Aku memerhatikan apa yang sedang ia lakukan, ia sedang membuat tempat panahan. Panahan merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade ini. Aku pun segera membantunya.
"Hei Caeury kau pasti sudah mendengar tentang seorang penduduk desa kita yang menemukan obor misterius." Ucap Trinras memulai pembicaraan dengan raut wajah serius. Mata birunya memancarkan cahaya matahari yang menyilaukan mataku. Aku sebenarnya tak suka dengan topik pembicaraan ini tapi melihat seriusnya wajah trinras jelas aku tak punya pilihan lain.
"Dengan seluruh penduduk desa membicarakan itu, tak mungkin aku belum mendengarnya." Ucap seraya mengikatkan papan ke salah satu tongkat.
"Kau tahu, katanya raja memutuskan untuk menggunakan obor itu untuk menyalakan api sebagai tanda dimulainya olimpiade ini." Aku terbengong mendengar ucapan Trinras. Maksudku kau pasti tidak akan percaya mengetahui bahwa hal seremeh itu akan dijadikan sebagai tanda dimulainya olimpiade.
Asal tahu saja, pembukaan olimpiade itu harus dilakukan dengan meluncurkan para anak panah yang dibakar ke langit seperti yang sudah-sudah. Apa raja sudah gila pembukaan olimpiade dengan menyalakan obor tersebut sebagai dimulainya olimpiade. Jelas meluncurkan anak panah yang terbakar ke langit jau lebih keren.
Hal yang terjadi selanjutnya sangat tidak penting yang tidak akan kuceritakan secara jelas. Perbincangan setelah itu hanya mengenai obor mengesalkan tersebut. Hari itu aku pun lulang untuk beristirahat. Persiapan untuk olimpiade dan pembukaannya sudah siap seluruhnya. Sekarang tinggal menghitung hari untuk pembukaan olimpiade.
________
Suara lonceng berdentang dengan keras. Para raja dari seluruh kerajaan yang mengikuti olimpiade ini telah datang dan mereka sekarang duduk di tempat paling atas di stadion ini.
Ada kelima raja yang sudah datang. Raja Noriso dari Negeri Siant, negeri tempat kami berada. Raja Rixton dari negeri Belao, sebuah negeri yang sangat makmur di sebelah utara negeri Siant. Raja Tarnoe dari negeri Taforn, sebuah negeri di barat negeri Siant yang bercuaca panas dengan banyak gurun. Raja Ranfar dari negeri Tarcarme, negeri di sebelah timur negeri siant yang memiliki banyak hutan. Raja Clymas dari negeri Roio, negeri di sebelah tenggara negeri siant yang memiliki kekayaan sangat melimpah sekali dan juga tanah yang subur.
Aku duduk di bangku stadion dengan Trinras disampingku. Kami sebentar lagi akan menyaksikan pembukaan olimpiade yang akan diawali dengan penyalaan api dari obor misterius yang ditemukan oleh penduduk desaku. Menyebalkan sekali. Parahnya lagi dia yang akan membawa obor itu sebagai suatu kehormatan karena telah menemukannya.
Disamping Trinras terlihat bersemangat sekali menyaksikan penyalaan api tersebut. Setali tiga uang dengan penonton lainnya. Tapi tidak denganku, aku lebih menyukai peluncuran anak panah yang terbakar ke langit. Aku sudah menganggap momen itu sebagai momen yang sangat sakral. Tapi momen itu telah digantikan dengan penyalaan api oleh obor misterius yang baru ditemukan itu.
Setelah beberapa menunggu akhirnya saat yang ditunggu oleh semua orang(kecuali diriku) tiba. Terlihat seorang laki-laki paruh baya denga tubuh sedikit bungkuk. Rambutnya putih dengan mata cekung yang membuatnya tampak aneh. Di tangannya terdapat obor yang ia temukan. Obornya itu berbentuk silender dengan menyempit di bagian bawahnya.
Orang itu berjalan dengan angkuhnya di tengah stadion, ia bangga mendapatkan perhatian semua orang. Ia senang sekali dianggap hebat oleh orang-orang karena menemukan obor tersebut,terutama dari para raja. Ia bangga seakan-akan ia telah mengubah sejarah ke arah yang lebih baik. Seakan-akan juga ia sebagai pelopor hal yang besar. Aku benci sekali hal seperti itu.
Orang itu sekarang sudah berada tepat di depan tempat penyalaan ali tersebut. Ia pun segera mengarahkan obor itu ke tempat penyalaan dengan hati-hati dengan tangan yang gemetar, mungkin karena usianya. Namun naas obor itu terpeleset dari tangannya dan jatuh didepan tempat penyalaan api tersebut, membuat tempat penyalaan api tersebut terbakar hebat.
Orang-orang yang meyaksikan itu panik mereka melarikan diri keluar dari stadion termasuk diriku. Para raja juga terlihat panik diselamatkan oleh para pengawalnya. Api merambat melalui barang-barang dan perlahan mulai membakar stadion. Para penonton hanya bisa menyaksikan saja dari luar dengan pandangan tak percaya.
Hancur sudah olimpiade yang besar ini hanya karena obor misterius yang membakar semuanya. Para raja pun meratap tak percaya meyaksikan semua itu. Lalu tiba-tiba saja orang yang menemukan obor maju ke depan dan bersiap berbicara.
"Hal ini pasti disebabkan karena ada orang yang tak suka dengan ini." Ucap orang itu dengan lantang membuat mataku membuka lebar. Enak saja dia berbicara. Ia berbicara seolah-olah memamng karena hal itu yang mana tak mungkin terjadi.
"Dan orang yang tak suka itu pasti dia." Ucap orang itu dengan angkuh seraya menunjukkan jari telunjuknya ke arah ku. Enak saja aku disalahkan hanya karena tak suka saja. Para penonton pun segera menatap ke arahku. Bahkan para raja juga menatapku dengan pandangan kesal. Semua ini karena orang itu.
"Tangkap dia dan masukkan ia ke penjara." Ucap Raja Noriso memerintahkan pasukan untuk menangkapku, membuatku kaget bukan main. Para pengawal pun segera menangkapku dan menyeretku ke arah penjara. Sunggul sial nasibku, ini semua karena orang itu. Ingatkan saja diriku, jika bertemu kembali dengan orang itu aku harus memberinya pelajaran.
________
Setelah semua itu, Caeury dipenjar seumur hidupnya tanpa bisa membalaskan dendam kepada orang yang menemukan obor itu. Nama orang yang menemukan obor itu sampai sekarang belum diketahui. Selanjutnya olimpiade tersebut terus dilanjutkan, lalu pada suatu saat olimpiade tersebut dinamakan Asian Games dengan Negeri Siant yang berubah nama menjadi negeri India. Begitu juga yang lainnya negeri belao menjadi China, negeri Taforn menjadi negara Saudi Arabia dan negara lainnya, serat negeri Roio menjadi negara Indonesia.
Komentar
Posting Komentar